PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Dampak wabah Covid-19 juga dirasakan mahasiswa di Parepare, akibat wabah itu sejumlah kampus menerapkan kebijakan kuliah sistem online atau daring.
Sejumlah mahasiswa menilai kuliah online tidak efektif dan justru menguras kuota internet.
Muharrir misalnya yang mengaku tidak semua kondisi ekonomi mahasiwa sama.
“Mungkin mereka yang berkecukupan tentu tidak terlalu risau, namun bagi kami yang berada dalam kondisi ekonomi menengah ke bawah tentu sangat kahawatir bila suatu waktu kuota habis dan tabungan habis, tentu kita tidak bisa ikut kuliah online lagi,” kata Muharrir, Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.
Mahasiswa Jurusan Tarbiyah itu pun berharap agar pihak kampus menyediakan akses internet kepada mahasiswa untuk menunjang perkuliahan online.
Senada disampaikan Vina Wulandari Mursjid, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Parepare, keluhan tersebut dinilai wajar, karena kondisi ekonomi saat ini tidak stabil.
Kuliah online, lanjutnya, kadang tidak efektif sebab jaringan kadang bagus dan kadang pula buruk, sehingga transfer ilmu tidak begitu efektif.
Hal berbeda dikatakan Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Makassar, Mazlisa yang mendukung kuliah online sebagai salah satu cara mencegah wabah Covid 19.
Namun Mazlisa juga menyayangkan kuliah online tidak membuahkan efektivitas transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa, sebab sebagian besar oknum dosen mempercepat pertemuan.
Ia berharap dosen lebih mengevaluasi sistem atau cara mengajar yang baik dan efektif bagi mahasiswa.
Sementara menanggapi hal tersebut beberapa lembaga kemahasiswaan kampus gencar membuat pamflet dan penyampaian ke kampus terkait keluhan mahasiswa terhadap sistem kuliah online yang tidak efektif dan menguras kuota internet. (*)
Penulis : Sucipto Al-Muhaimin
Editor : Muhammad Tohir