YOGYAKARTA, PIJARNEWS.COM — Momentum bulan Ramadhan hendaknya dimanfaatkan oleh umat Islam untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Ramadhan patutnya tidak hanya dijadikan rutinitas semata, namun harus ada peningkatan baik kualitas, maupun kuantitas ibadah, salah satunya dalam tadarus Al-Quran.
Dijelaskan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tablig Yunahar Ilyas cara tadarus Al-Quran yang baik dan benar ialah tadarus bersama orang yang paham ilmu membaca Al-Quran sehingga bisa sekaligus mengkaji ayat-ayat Alquran untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan.
“Kalau yang membaca Al-Quran sama ilmunya atau tidak ada yang lebih pintar. Nanti tidak ada yang bisa mengoreksi dan meluruskan kalau ada bacaan yang salah,” terang Yunahar Senin (29/5), dilansir Muhammadiyah.or.id.
Dalam sejarahnya Nabi Muhammad SAW dalam melakukan tadarus Al-Quran bersama Malaikat Jibril AS. Malaikat Jibril AS memimpin Nabi Muhammad membaca Alquran.
Terlepas dari hal itu, yang lebih penting tadarus Alquran bukan hanya sekedar membaca Al-Quran. “Jadi, tadarus juga harus sambil memahami ayat Al-Quran yang dibacanya. Akan lebih bagus kalau target membaca satu juz satu hari disertai dengan target memahami ayat-ayat Al-Quran,” terang Yunahar.
Yunahar menambahkan, bahwa para sahabat Nabi pernah mengatakan, mereka belajar Al-Quran lima ayat dalam sehari. Kalau sudah memahaminya langsung diamalkan dalam kehidupan.
“Jadi sebaiknya ditarget, misalnya membacanya Alquran satu juz satu hari. Memahami artinya, maksudnya, tafsirnya lima ayat satu hari, kalau ikut cara sahabat (nabi),” ujarnya.
Setelah memahami ayat Al-Quran, sebaiknya langsung diamalkan dalam kehidupan. Ada ayat yang bisa diamalkan, ada juga ayat yang menceritakan sebuah kisah. Kalau ayat Al-Quran yang berupa kisah, pembacanya bisa mendapatkan pelajaran.
“Kalau ayat Alquran yang bersifat hukum, bisa langsung diamalkan dalam kehidupan. Intinya, Al-Quran tidak hanya dibaca tetapi juga harus dimengerti dan dilaksanakan,” pungkas Yunahar. (ris)