MAKASSAR,PIJARNEWS.COM — Kasus tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan warga sidrap, pria inisial MUG (38) ternyata tidak hanya menyerang Paslon Bupati Sidrap nomor urut 1, Fatmawati Rusdi- Abdul Majid.
Seorang perempuan asal Sidrap, Wiwi Permatasari (25) secara khusus datang saat kasus MUG dirilis di Mapolda Sulsel oleh Unit Cyber crime Ditreskrimsus Polda Sulsel. Wiwi datang sebelum rilis digelar. Entah dari mana perempuan ini mendapat informasi mengenai rilis yang digelar Polda Sulsel untuk awak media tersebut.
Awalnya tidak ada yang mengetahui identitas Wiwi hingga rilis selesai digelar. Saat awak media selesai melakukan sesi wawancara, Wiwi langsung mendatangi Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani yang didampingi oleh Wadir Reskrimsus Polda Sulsel, AKBP Parojahan Simanjuntak. wiwi curhat bahwa ia juga menjadi korban penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan tersangka MUG. Ia lalu memperlihatkan bukti komentar dan status MUG melalui akun Ghofur Mun Farid.
Wiwi Permatasari mengaku, dalam akun group Pilkada Sidenreng Rappang, akun FB milik Ghofur Mun Farid yang ternyata diketahui dimanipulasi oleh pelaku sempat menyebarkan foto pernikahan Wiwi dan sang ssuami dengan tulisan “Wiwi Permatasari lagi kawin kontrak sama Asmadi Wijaya selama 90 hari kalender. Tgl….04/2017 s/d…..07/2017.Hahaha Masi mauko….”.
Seelain itu, pada (9/2) lalu MUG juga memposting undangan Mapparola (mengantar) milik Wiwi yang sudah di edit oleh MUG. Pada gambar undangan yang harusnya tertulis Mapparola di edit menjadi Mappatola yang artinya mengganti dengan tulisan, “Undangan MAPPATOLA bene gare naseng alena Asmadi Wijaya…. ( kawin kontrak ) masa kontrak selama 90 hari kalender. Hahaha….,” tulisnya.
“Saya tidak terima dikatakan kawin kontrak dengan suami saya. Terus dia (menunjuk MUG) juga mengedit foto undangan mapparolaku dia ganti mappatola bene yang artinya mengganti istri,” kata Wiwi.
Kabid HUmas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani pun mengarahkan Wiwi untuk melaporkan resmi kejadian yang menimpanya tersebut. Menurutnya, melalui akun manipulasi anggota polisi tersbeut, MUG juga sudah merusak sikap netral polisi dalam menghadapi Pilkada serentak 2018 dan merusak citra polisi di mata masyarakat. “Jadi mau laporkan. Kalau mau nanti diantar sama anggota ke SPKT,” katanya perempuan warga Watangsalo, Sidrap ini. (mks/abd)