PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sebanyak 30 guru yang tergabung di Forum IGI Parepare mengikuti pelatihan manajemen referensi karya ilmiah dengan aplikasi mendeley di SMKN 1 Parepare, Sabtu (12/3/2022).
Kegiatan atas kerjasama Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Parepare dengan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Parepare tersebut menghadirkan pemateri, Muhammad Haramain, Ketua Prodi BKI IAIN Parepare.
Dalam materinya, Muhammad Haramain menjelaskan terkait instalasi aplikasi mendeley hingga pemanfaatannya dengan microsoft word, juga kolaborasi aplikasi Harzing untuk mengakselerasi editorial naskah artikel penelitian dan buku ajar guru.
Semangat publikasi, lanjutnya, setidaknya harus senantiasa menjadi nafas akademisi. Tidak hanya bagi dosen di kampus, namun juga para guru sebagai pendidik. Sehingga semangat berkarya ilmiah dan upgrading keilmuan menjadi habitus di kalangan akademisi.
Menurut Haramain, aplikasi mendeley adalah tools yang dapat mempermudah penulis untuk bekerja secara efisien dan strategis dalam mempercepat editorial naskah. Di samping itu, aplikasi Harzing dan tools google scholar dapat lebih memudahkan penelusuran referensi terkait naskah dengan cepat dan efektif.
Informasi yang diperoleh, para guru yang tergabung di IGI Kota Parepare dikenal produktif dalam publikasi karya. Tidak kurang dari 150 buku telah dipublikasikan, termasuk inisiasi jurnal oleh IGI Kota Parepare secara aktif memfasilitasi semangat literasi para pendidik.
Karena itu, Haramain berharap kolaborasi antar Perguruan Tinggi dan sekolah-sekolah maupun forum guru penting dilakukan secara berkelanjutan. “Agar persemaian keilmuan dan metodologi teknis dapat menjembatani minat publikasi dan pengembangan keilmuan,” ujar Haramain.
Ketua IGI Kota Parepare, Awaluddin Syaddad, M.Pd., mengatakan, pelatihan tersebut sangat penting untuk memfasilitasi guru-guru dalam melakukan publikasi hasil penelitian seperti PTK, buku ajar hingga artikel jurnal.
Lebih lanjut ia berharap peserta tidak hanya fokus mengajar saja, tetapi proaktif di berbagai praktik. Baik dalam kelas maupun luar kelas. Dan perlu diterapkan oleh guru-guru yang tersebar di Indonesia.
“Jika mereka menemukan masalah, dengan segera melakukan penelitian untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata Awaluddin. (rhm/thr)