BEIRUT, PIJARNEWS.COM — Update terbaru, ledakan yang mengguncang Ibu Kota Lebanon, Beirut, telah menewaskan 135 orang dan melukai 5.000 orang. Ledakan besar yang mengguncang Beirut pada Selasa, (4/8/2020) itu mengagetkan dunia.
Menurut Menteri Kesehatan Lebanon, ratusan orang dilaporkan hilang, menimbulkan kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas akan meningkat
Lebih dari 300.000 orang mengungsi dari rumah mereka. Pihak berwenang menyatakan Beirut sebagai “kota bencana” dan memberlakukan keadaan darurat selama dua minggu.
“Masih belum jelas apa sebenarnya yang menyebabkan ledakan itu,” katanya dilansir bbc.com.
Perdana Menteri Libanon, Hassan Diab, mengatakan, penyelidikan akan fokus pada sekitar 2.750 metrik ton amonium nitrat peledak yang disimpan di sebuah gudang.
Sementara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, Kamis, kata Istana Elysée kepada CNN.
Macron mengatakan bahwa Prancis ada di sisi Lebanon, kata Elysée. Perjalanan ini adalah kesempatan baginya memulihkan kepercayaan rakyat Lebanon, memberi tahu mereka bahwa ada jalan ke depan.
“Prancis ada di sini membantu rakyat Libanon. Ini kesempatan yang baik pemulihan Lebanon. Kami menuntut semua, membatasi konflik, menawarkan bantuan segera dengan perspektif jangka panjang,” menurut Elysee.
Macron akan mendarat di Libanon, siang hari, ia disambut tengah hari Aoun, Perdana Menteri Lebanon , dan Ketua DPR Nabih Berri.
Selain itu, Presiden Prancis juga akan bertemu dengan tim penyelamat Lebanon dan Prancis, dan akan mengunjungi kediaman Duta Besar Prancis. (*)