ENREKANG, PIJARNEWS.COM–Penanganan kebakaran yang terjadi di Kabupaten Enrekang menuai sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Enrekang.
Kasus terbaru, Kebakaran Pasar Citra Baraka, Selasa 10 Maret 2020 lalu, ludes dilalap si jago merah lantaran Pemadam Kebakaran datang terlambat. Salah satu pemicunya karena kurangnya armada pemadam kebakaran yang dimiliki Dinas Damkar Kabupaten Enrekang.
Kondisi tersebut membuat Wakil ketua II DPRD Enrekang, Abdulrahman Zulkarnain mengancam akan memboikot pembahasan Rancangan APBD Perubahan 2020, jika tim anggaran pemkab Enrekang tidak menganggarkan penambahan armada Pemadam Kerbakaran yang saat ini hanya dua unit saja.
“Mohon maaf ini pak sekda (Enrekang), apa boleh buat. Pasti kami susaiki nanti Kalau anggaran di Damkar selalu dikesampingkan. Saya janji jika damkar tidak dianggarkan di perubahan 2020 nanti, saya siap boikot APBD. Kenapa mesti tunggu APBD 2021 baru dianggarkan. Pokoknya Saya tidak mau tau damkar harus dianggarkan di Perubahan 2020 nanti,” tegas Abdulrahman Zulkarnain saat menggelar hering dengan pihak Eksekutif tentang pasca kebakaran Pasar Citra Baraka, Rabu (11/3/2020) sore kemarin.
Ambulrahman mengaku sudah mengecek harga damkar per unit dan ternyata harganya murah dibandingkan dengan kerugian yang mencapai ratusan juta akibat kebakaran pasar Citra Baraka.
“Saya sudah cek harga damkar dan itu murah, dan damkar itu nantinya akan di parkir di masing-masing kecamatan yang memiliki pasar, seperti di Kecamatan Alla, Baraka, Anggeraja dan Kecamatan Maiwa”, Ujarnya.
Sementara Legislator PKS Enrekang, Andi Aswan meminta pihak Eksekutif untuk merealisasikan keinginanya untuk menganggarkan Damkar satu perkecamatan didaerah itu pada APBD 2021 nantinya.
“Ini harus di input kedalam perencanaan pada tahun 2021 nanti karena dalam satu minggu ini kami anggota DPRD selalu jadi kambing hitam di masyarakat hanya karena tidak menyetujui penganggaran damkar. Padahal setiap pembahasan kami (DPRD) berharap kecamatan masing-masing minimal punya damkar,”jelas Andi Aswan.
Hal senada juga disampaikan Legislator Gerindra, Amiruddin, bahkan pihaknya teleh mengusulkan penambahan armada damkar, namun hingga sekarang tidak terrealisasi.
“Biarmi yang tua-tua kodong damkarnya yang penting ada, karena ini Pasar Baraka jadi pengalaman kurangnya damkar, sehingga pasar itu habis dimakan api. Tolong diprioritaskan ini damkar karena ini untuk keselematan rakyat,” harap Amiruddin yang akrap disapa Ka’Coa ini.
Sementara Ketua tim anggaran pemkab setempat, H. Baba mengusahakan akan mengabulkan permintaan para anggota DPRD setempat untuk menganggarkan penambahan armada damkar pada perubahan 2020 nantinya.
“Akan kita usahakan semaksimal mungkin bisa dianggarkan di perubahan, kalau tidak bisa di perubahan mungkin di APBD 2021 nanti,”janji H Baba yang juga menjabat sebagai Sekda Enrekang.(arm)