PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar KKN Nusantara yang dipusatkan di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. IAIN Parepare ditunjuk sebagai tuan rumah sekaligus panitia pelaksana kegiatan tersebut.
Direktur PTKI yang diwakili Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenag, Muh. Aziz Hakim didampingi Rektor IAIN Parepare, Dr. Hannani, M.Ag membuka pelaksanakan KKN Nusantara secara resmi di Auditorium IAIN Parepare, Rabu (12/7/2023).
Turut hadir dalam acara pembukaan, Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Biro Kesra, Erwin Sodding, Komisioner Bawaslu RI, Lolly Suhenty, Rektor IAIN Kendari, Husain Inswan, Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Saprillah dan Ketua LP2M Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia, serta mahasiswa dan undangan yang memadati Auditorium yang berkapasitas 2.500 kursi.
Sambutan Gubernur Sulawesi Selatan yang dibacakan oleh Kepala Biro Kesra, Erwin Sodding menyambut dan mengapresiasi pelaksanaan KKN moderasi beragama di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Tana Toraja. Menurut Gubernur, moderasi beragama merupakan program pemerintah yang tertuang dalam RPNJM (Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah) yang harus didukung dan disukseskan secara bersama.
“Saya berharap melalui KKN Nusantara moderasi beragama ini, para mahasiswa dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi yang menjadi komponen membangun kekuatan bangsa dengan berperan sebagai mativator dan dinamisator dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Selamat ber-KKN, jaga Sulawesi Selatan, jaga Tana Toraja,” pesan Erwin Sodding.
Kepala Subdit (Kasubdit) Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat PTKI Kemenag RI, Muh. Aziz Hakim yang mewakili Direktur PTKI menyampaikan apresiasi kepada Rektor IAIN Parepare atas kesediaannya menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara kegiatan KKN Nusantara moderasi beragama yang dipusatkan di Tana Toraja.
“Salah satu yang melatar belakangi diadakannya KKN Nusantara Moderasi Beragama karena fenomena intoleransi, pemahaman yang sempit dan ekstrim masih kental dalam masyarakat. Hal tersebut diakibatkan orang tersebut pergaulan dan pengalaman yang sempit dan tidak luas,” papar Aziz Hakim.
Oleh karena itu, lanjutnya, mahasiswa peserta KKN Nusantara diberikan kesempatan untuk bergaul secara luas dengan peserta lainnya yang berasal dari berbagai daerah dengan sistem budaya dan adat yang beda pula. Harapannya, agar peserta KKN memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berbeda pada saat berinteraksi, termasuk bergaul dengan masyarakat Tana Toraja yang memiliki latar belakang keyakinan dan budaya yang berbeda.
“Harapannya, dengan pergaulan yang luas dan berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki keyakinan dan budaya yang berbeda, maka akan menumbuhkan spirit dan sikap moderasi beragama. Tetapi tidak sampai di situ, adik-adik mahasiswa yang telah mengikuti KKN Nusantara harus menularkan sikap moderasi kepada mahasiswa lain di kampusnya masing-masing,” paparnya.
Sementara Rektor IAIN Parepare, Dr Hannani, M.Ag dalam sambutannya memberikan wejangan khusus kepada peserta KKN Nusantara tentang adat istiadat masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. “Kita di masyarakat Bugis, ada banyak petuah-petuah orang tua yang menjadi filosofi hidup masyarakat,” kata Hannani.
“Petuah-petuah ini yang perlu dipelajari dan dipahami anak-anakku sebagai peserta KKN agar dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat,” lanjutnya.
Rektor mencontohkan petuah dan makna, “macca na malempu, warani na magetteng” sebagai salah satu falsafah hidup orang Bugis. Makna petuah ini, menunjukkan bahwa orang Bugis menyukai orang yang pintar sekaligus jujur.
Dalam tradisi rumah Bugis, juga ada yang dikenal dengan istilah “lego-lego”. Menurut Rektor, fungsi logo-lego bagi masyarakat Bugis merupakan ruang berdiskusi, bercengkrama, bersenda gurau. Jadi masalah yang berat-berat diselesaikan di lego-lego saja. Sehingga tidak ada lagi masalah yang sampai ke dalam rumah. Karena bagian dalam rumah hanya tempat beristirahat saja.
Berdasarkan laporan Ketua Panitia, Dr Ali Rusdi, KKN Nusantara Moderasi Beragama ini diikuti 324 peserta dari 52 PTKN, termasuk di dalamnya IAKN Tana Toraja, IKHN Pontianak, IKHN Mataram dan IKHN Denpasar. KKN Nusantara Moderasi Beragama berlangsung dari tanggal 11 Juli hingga 26 Agustus 2023 di Tana Toraja. Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang cukup plural dan majemuk karena beragam agama, suku dan kaya budaya. (suh/alf)